Masuknya Rusia ke Suriah dengan persetujuan pemerintah Suriah dan parlemen Rusia, menunjukkan perang ini ke depan akan makin besar.
Sehari di Suriah, pesawat-pesawat tempur Rusia sudah membantai ratusan militan ISIS dan pemberontak lainnya. Rusia seperti ingin menunjukan kepada AS, koalisinya dan dunia, begini loh caranya membantai ISIS.
Suriah memang menjadi mainan bagi AS dan koalisinya. Bukan rahasia lagi, mereka punya kepentingan besar untuk menjatuhkan rezim Suriah yang di pimpin Bashar assad. Mereka yang menciptakan ISIS, mereka juga yang "pura-pura" memeranginya.
ISIS diperangi AS dan koalisinya bukannya semakin lemah tapi malah semakin kuat. Ya gimana gak kuat, pesawat2 tempur AS yg diliput CNN sedang memborbardir ISIS sebenarnya sedang bersandiwara. Mereka membunuh beberapa anggota ISIS yg memang sengaja dikorbankan, tapi misi mereka sebenarnya adalah menjatuhkan senjata-senjata militer canggih ke kamp pemberontak. AS meminjam tangan ISIS utk menjatuhkan pemerintah Suriah, sekaligus bersolek sebagai penjaga keamanan dunia.
Situasi yang terjadi persis sama ketika AS seperti seriusnya memberantas Al-qaeda dan Osama bin Laden di pegunungan Afghanistan. Waktu masih bodoh, saya sempat bertanya-tanya, kenapa AS dengan peralatan senjata militer dan intelijen super canggih tidak mampu membasmi mereka dengan cepat ? Bukankah yg dilawan hanyalah pasukan dengan modal RPG yang bahkan tidak punya tank dan hanya bisa lari2an di pegunungan ? Jawabannya ternyata memang situasi itu dipelihara AS dengan baik dengan berbagai macam kepentingan.
Sekarang dengan masuknya Rusia yang perang betulan, membuat ISIS kalang kabut. Mereka benar-benar dibantai. Apalagi sesudah mereka mendengar adanya kesepakatan gabungan antara Rusia, Irak, Iran dan Suriah untuk membantai ISIS di Irak.
Perang ini akan semakin meluas, dan tidak terbatas pada wilayah Irak dan Suriah.
Situasi terbaru adalah kemarahan pemimpin besar Iran atau Rahbar Ayatullah Sayyid Ali Khamenei kepada Saudi atas tragedi Mina. Dilaporkan bahwa korban tragedi Mina mencapai 5 ribu orang, dan korban terbanyak berasal dari Iran.
Menurut laporan bawah tanah, kemarahan Iran sebenarnya adalah karena tragedi Mina ini sudah di rancang oleh Mossad dan dinas rahasia Saudi. Ada ratusan pasukan Iran yang sedang melaksanakan haji dan mereka dijebak untuk dieksekusi. Laporan-laporan penyebab tragedi Mina yg dilemparkan pihak Saudi sebenarnya hanya mengalihkan perhatian dari suksesnya operasi mereka di Mina.
Yang selamat adalah warga Yaman, karena mereka dilarang berhaji tahun ini oleh otoritas Saudi.
Indonesia juga sedang diincar untuk dibenturkan. Masuknya ulama syiah yang keras dan berideologi takfiri ke Indonesia adalah satu langkah untuk membenturkan isu Sunni-Syiah di Indonesia. Kaum radikalis akan memanfaatkan momen ini untuk menghantam muslim syiah di Indonesia. Para ulama syiah di Indonesia sedang bergerak untuk menghadang masuknya ulama syiah takfiri ini ke Indonesia dengan melaporkan ke Kejagung dan Kepolisian untuk mencekalnya. Tapi dari tweet yang diunggah ulama takfri ini, memberi gambaran bahwa dia sudah ada di Jakarta. (oleh: denny siregar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar