Nahdliyin di Kota Solo dari berbagai elemen, menggelar aksi longmarch di Jalan Slamet Riyadi Solo, Ahad (29/3). Dalam aksi tersebut, para peserta membawa spanduk yang berisi penolakan terhadap gerakan radikalisme, seperti 'Tolak ISIS, NKRI Harga Mati' dan 'Tolak ISIS di Bumi Indonesia.
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surakarta, HA Helmi Sakdillah mengatakan, gerakan radikalisme yang dibawa ISIS danlainnya perlu diwaspadai, karena tidak sesuai dengan ajaran Islam dan kepribadian bangsa.
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surakarta, HA Helmi Sakdillah mengatakan, gerakan radikalisme yang dibawa ISIS danlainnya perlu diwaspadai, karena tidak sesuai dengan ajaran Islam dan kepribadian bangsa.
“Wong Solo wajib mengamankan kotanya dari paham yang dapat merongrong kepribadian bangsa,” tegas Helmi.
Ditambahkan Helmi, perlu pula untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya gerakan radikalisme. “Penyebaran paham radikalisme, perlu diimbangi dengan penguatan wawasan agama dan kebangsaan,” ujarnya.
Menurutnya, forum seperti pengajian dan majelis taklim dapat dimanfaatkan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat. “Kita dapat memanfaatkan forum pengajian untuk memberikan pemahaman kepada para ibu dan generasi muda. Dua kelompok ini yang terutama perlu kita bentengi,” papar Helmi.
Sementara itu, Ketua PC GP Ansor Surakarta, Muhammad Anwar mengatakan, pihaknya siap untuk ikut bekerjasama dengan aparat, dalam pencegahan terhadap gerakan radikalisme di Kota Solo.
“Ansor dan Banser, siap bekerjasama dengan pihak berwajib untuk mengamankan NKRI dari gerakan radikalisme,” kata Anwar.
NU Online
nu.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar